Opini - Memahami Jakarta dalam sejarahnya, maka kitapun akan mendapatkan suatu nilai yang memperlihatkan pertarungan para tokoh besar yang cenderung modernis dan rasionil. Tentunya, modernitas adalah dinamika kehidupan yang senantiasa menghadirkan nilai-nilai rasionalitas terhadap perubahan signifikan kearah kemajuan suatu bangsa pada suatu wilayah.
Terlepas dari keberaniannya dalam perjuangannya, Fatahillah atau Falatehan merupakan sosok pemimpin yang memiliki nilai rasionalitas terbaik. Karena nilai rasionalitasnya Fatahillah, maka iapun mampu menguasai Jakarta dan menggeser nilai Jakarta ke arah modernis. Walaupun, pada akhirnya Jakarta pun dikuasai oleh para pemimpin lainnya, yang juga memiliki nilai rasionalitas terhadap modernisasi jakarta, sebut saja seperti Jan Pieterzoon Coen dari Belanda.
Baca juga:
Ernest, Apa itu Dunguh?
|
Pada wilayah negara kesatuan republik Indonesia, pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Jakarta telah menghadirkan beberapa pemimpin terbaiknya. Pemimpin yang memiliki nilai rasionalitas terbaik, seperti Walikota Jakarta Soewirdjo 1945-1951, Gubernur Jakarta Ali Sadikin 1966-1972, hingga kepemimpinan Gubernur Anis Baswedan 2017-2022.
Dipahami secara seksama, terhadap keseluruhan kepemimpinan Jakarta, selain tiga pemimpin tersebut diatas. Maka' modenritas jakarta sampai saat ini, Jakarta senantiasa dipimpin oleh rata-rata pemimpin yang memiliki nilai rasionalitas terbaik, walaupun menurut kami, ada juga pemimpin Jakarta yang tidak memiliki nilai rasionalitas terbaik, itupun tidak bertahan lama dalam kepemimpinannya.
#Rasionalitas
Pandangan kami, rasionalitas tentunya merupakan suatu sikap dan pikiran yang senantiasa terpatri nilai-nilai kemanusiaan terhadap diri seseorang terhadap apapun kepentingan kehidupannya. Siapapun kita yang cenderung manusiawi, maka kitapun dianggap sebagai manusia yang memiliki nilai rasionalitas. Manusia adalah makhlukNya Allah swt yang diberikan akal olehNya, dengan akal meniscayakan manusia guna berpikir terhadap semua nilai kehidupan. Artinya, dengan akalnya manusia mampu membedakan nilai yang baik dan sebaliknya.
Rasionalitas Ridwan Kamil, dalam pemahaman kami. Terukur sejak beliau dibai'at sebagai pemimpin di kota Bandung hingga Gubernur provinsi Jawa Barat, tentunya dengan segudang prestasi kepemimpinannya yang beliau dapatkan dan beliau torehkan kepada seluruh lapisan masyarakat, terkhususnya masyarakat pada provinsi Jawa Barat. Sederhananya, pemimpin yang memiliki nilai rasionalitas alias pemimpin yang mansuawi akan mendapatkan posisi terbaik di hati masyarakat yang dia pimpin. Terbukti, setelah sukses memimpin kota Bandung, masyarakat mendukung Ridwan Kamil untuk memimpin provinsi Jawa Barat.
#Kesimpulan
Modernitas kota Jakarta dengan rasionalitas masyarakatnya, meniscayakan rasionalitas pemimpinnya. Dari kepemimpinan walikota Jakarta Soewirdjo hingga Gubernur Jakarta Anis Baswedan, tentunya mereka senantiasa mendapatkan posisi terbaik di hati masyarakat Jakarta, yang notabenenya juga memiliki nilai rasionalitas. Artinya, keselarasan nilai rasionalitas pemimpin harus sama dengan nilai rasionalitas masyarakatnya.
Kami menilai, nilai rasionalitas Ridwan Kamil selaras dengan nilai modenritas Jakarta, dan insha Allah akan mendapatkan posisi terbaik di hati masyarakat Jakarta yang mayoritas rasional. Tentunya, modernitas membutuhkan rasionalitas pada masyarakat rasional, demikian merupakan keniscayaan kehidupan yang harus dipahami oleh kita semua seluruh warga Jakarta. Kemudian, jakarta terkini telah menjadi kota global yang tentunya membutuhkan optimalisasi nilai modernis oleh pemimpin yang memiliki nilai rasionalitas optimal seperti Ridwan Kamil, tentunya menurut kami.
(Jakarta, 23 November 2024)
Saiful Chaniago, ketua umum Pasukan Rido Jakarta/PRJ