JAKARTA, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarifuddin meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiagakan petugas di sejumlah wilayah rawan banjir.
Hal itu mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jakarta akan dilanda cuaca ekstrem mulai 3-10 Januari 2024.
Baca juga:
Jakarta Semarak Rayakan Indonesia Merdeka
|
"Saya meminta BPBD dan perangkat eksekutif lain untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak-dampaknya terhadap masyarakat, ” ujar Syarifuddin di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Syarifuddin juga mengimbau BPBD DKI membekali seluruh petugas dengan keahlian evakuasi korban, serta menolong warga saat keadaan darurat.
“Jadi bukan hanya di hulu, tapi skenario di hilirnya juga sudah siap. Sehingga begitu ada kondisi darurat, tinggal dijalankan saja karena dari awal sudah disiapkan dengan baik, ” tandasnya
Seperti diketahui, BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap waspada dampak cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyampaikan, hasil monitoring kondisi cuaca yang dirilis BMKG menyebutkan, mulai Rabu (3/1/2024) hingga Rabu (10/1/2024), terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
“Saya imbau agar warga kenali bahaya dan kurangi risiko. Saat terjadi hujan jauhi pohon rindang dan reklame, ” kata Isnawa, Kamis (4/1/2024).
Update monitoring yang dirilis BMKG, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Jakarta Timur dan Selatan. Terutama pada siang hingga jelang malam hari.
Pada malam hingga dini hari, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Pusat, serta Jakarta Barat bagian utara.x
Isnawa mengaku, mengecek kesiapan prasarana terhadap 25 kelurahan yang tergolong rawan banjir. Meliputi pemantauan kesiapan mitigasi serta kondisi peralatan, seperti perahu karet, tambang dan lampu senter.
Petugas juga telah disiapkan untuk mengoperasikan seluruh prasarana tersebut. Termasuuk edukasi kesiapsiagaan bencana melalui media sosial, khususnya di kawasan rawan banjir, seperti wilayah bantaran Kali Ciliwung.( hy/DDJP/bad)