JAKARTA PUSAT - Jika satu-satunya Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ri yang memperjuangkan dengan gigih akan kesetaraan dan kebebasan beragama dialah St. Ramses Butar Butar, S.H., M.Kn.
Gedung Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Jakarta Pusat menjadi tempat saksi bersejarah Ramses berinteraksi pertama kali dengan Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Insonesia) yang dinahkodai Yusuf Mujiono dan nampak tokoh-tokoh Nasrani lainnya hadir dalam acara tersebut.
Siang itu Jumat (19/1/2024) kegiatan Refleksi Awal Tahun 2024 PEWARNA Indonesia berlangsung, acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan caleg Nasrani terkemuka, seperti Prof. Dr. dr. James Tangkudung dari Partai Demokrat, Imelda Berwanty Purba dari Partai Solidaritas Indonesia, dan calon DPD RI, St. Ramses Butarbutar SH. M.Kn.
St. Ramses Butarbutar, calon DPD RI yang terpanggil untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan, khususnya dalam hal kebebasan beragama. Dengan lugasnya, St. Ramses menyampaikan, “Saya berani mempublikasi diri saya sebagai Sintua/Penatua Gereja dengan gelar St. Ramses Butarbutar, SH., M.Kn. meski awalnya banyak yang kurang setuju, namun seiring berjalan waktu, hal tersebut dapat dimaklumi”, pungkasnya.
Baca juga:
Pidato Politik Anies Baswedan
|
Motto yang diusungnya, “Aman Rumah Ibadah dan Nyaman Beribadah, ” mencerminkan tekadnya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan tempat ibadah bagi seluruh warga Negara. St. Ramses Butarbutar melihat bahwa sebagai orang Kristen, peran serta aktif dalam menentukan arah negara adalah suatu keharusan. “Kristen harus berperan serta untuk menetapkan dan memastikan kondisi negara berjalan dengan baik, ” katanya dengan penuh semangat.
Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, Refleksi Awal Tahun 2024 Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia tidak hanya menjadi wadah untuk saling berbagi ide, tetapi juga sebagai panggung bagi tokoh-tokoh Nasrani yang memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dengan kehadiran St. Ramses Butarbutar dan semangatnya untuk menciptakan kondisi yang lebih baik, refleksi awal tahun ini tidak hanya menjadi acara biasa, tetapi juga momentum inspiratif untuk bersama-sama meraih visi kesetaraan, keadilan, dan kebebasan beragama di Indonesia.
Reporter: Johan Sopaheluwakan
Baca juga:
Tony Rosyid: SBY Bukan 'Bapak Plin Plan'
|